
Fatahillah Octivani ⋅ 23 Oct 2016 21:20:08
Sastra ada di mana-mana, bahkan sudah sampai di awan. Sastra serasa milik semua kalangan, setiap orang merasa layak untuk mengaku sebagai sastrawan. Di media sosial, sebagai ladang berkarya yang paling subur, karya sastra termasuk puisi, wara-wiri seolah ingin menyampaikan pesan yang sama, yakni kekinian.Selama ini, kita mengenal sastra dari berbagai sudut pandang. Dari mulai menghafal tahun periode sastra, sampai dengan suatu masa dimana periodisasi itu diabaikan, sebab mengira sastra hanya sekadar kata-kata indah.Puisi yang disuarakan Cinta dan Rangga atau bahkan secara sufistik menduga bahwa itu adalah puisi paling indah sepanjang sejarah. Pengkotak-kotakan dan label sastrawan pun perlahan melebur. Puncaknya adalah dinobatkannya Mr Tambourine Man , Bob Dylan, sebagai pemenang Nobel Sastra oleh Swedish Academy.
Continue ReadingPiknikDong ⋅ 03 Sep 2016
1001indonesia.net ⋅ 05 Apr 2016
voxpop.id ⋅ 01 Sep 2016
museummusik.blogspot.co.id ⋅ 11 Apr 2017
www.daroelazis.com ⋅ 12 Aug 2016
www.aidabasita.com ⋅ 22 Apr 2017
www.kumpulan.net ⋅ 23 Feb 2017
life.108jakarta.com ⋅ 13 Oct 2016
wolipop.detik.com ⋅ 17 Oct 2016
Bundar Satu ⋅ 05 Apr 2016
Tentik ⋅ 28 Sep 2016
www.trianiretno.com ⋅ 28 Feb 2017
cafeberita.com ⋅ 26 Jul 2020
viva.co.id ⋅ 11 Dec 2020