
Hizkia Nazarullah ⋅ 23 Apr 2016 09:00:23
Saya selalu menganggap Seno Gumira Ajidarma semacam titisan Walmiki. Bahkan, mungkin mengungguli Walmiki yang lebih dulu menulis epos Ramayana pada abad kelima. Seno tentu saja dilahirkan jauh setelahnya, beruntunglah ia, sehingga punya kesempatan untuk merangkai kembali kisah cinta Rama dan Shinta semau-maunya. Ia pun membolak-balik, menjungkir kisah kepahlawanan itu ke segala arah hingga melahirkan gagasan-gagasan gemilang.Bagaimana kalau Shinta yang sedang mengandung meninggalkan Rama karena kecewa terhadap suaminya yang tukang curiga? Bagaimana kalau Shinta bertemu Walmiki? Bagaimana kalau Satya dan Maneka, jelata yang merana, memburu Walmiki demi menggugat nasib? Bagaimana kalau para tokoh Ramayana malah menjumpai Walmiki, sang pengukir cerita?Jawabannya ada dalam Kitab Omong Kosong yang ditulis Seno Gumira Ajidarma. Saya membacanya pertama kali dalam kuliah Pengkajian Cerita Rekaan, buku ini jadi tugas akhir. Saya terkejut kala itu, sungguh, kisah dalam buku ini membuat pemahaman saya terhadap semesta Ramayana sebelumnya remeh belaka. Betapa luas misteri yang ditawarkan Kitab Omong Kosong.
Continue Readingwww.maioloo.com ⋅ 27 Jun 2016
http ⋅ 10 May 2018
www.kumpulan.net ⋅ 09 Feb 2017
mandiriransel.blogspot.co.id ⋅ 09 Nov 2015
reyginawisataindonesia.blogspot.com ⋅ 11 Jul 2017
www.kumpulan.net ⋅ 09 Feb 2017
infoberitaunikterbaru.blogspot.com ⋅ 20 Nov 2016
www.boombastis.com ⋅ 30 Nov 2016
www.kumpulan.net ⋅ 31 Mar 2017
Boombastis ⋅ 01 Oct 2015
www.maioloo.com ⋅ 09 Mar 2016
infoterkini-15.blogspot.com ⋅ 05 May 2016
viva.co.id ⋅ 01 Feb 2021
www.kabarwaras.com ⋅ 30 Sep 2016